
V-GeN Fireball
Upgrade ke SSD memang menjadi hal yang paling mudah dilakukan jika ingin menjadikan komputer atau laptop menjadi lebih cepat. Penyimpanan SSD yang semakin lama semakin populer menjadikan para produsen IT, khususnya merk storage, tertarik untuk turut serta bermain di pasar Indonesia. Salah satu merk yang ingin mencoba peruntungan di ranah SSD adalah merk asli Indonesia, V-GeN dengan jagoannya yaitu V-GeN Fireball.
V-GeN adalah salah satu merk produk Memory Flash dan RAM module dalam negeri yang telah mendapatkan penghargaan TOP BRAND sebanyak 5 kali berturut-turut sejak 2011. V-GeN dua tahun belakangan ini mulai menata lini SSD nya dan memiliki satu produk, yaitu V-GeN Fireball dengan dua form factor yang berbeda, yaitu M.2 SATA dan SATA 2,5 inch. mampukah V-GeN Fireball 120GB ini bersaing dengan produk sekelasnya?
Mari langsung saja kita Review V-GeN Fireball ini.
Platform pengujian yang akan saya gunakan adalah MSI Probox 23 dengan konfigurasi sebagai berikut;
Processor – Intel Core i3-4330TE 2,4 Ghz
Motherboard – MSI H81TI
RAM – Samsung DDR3L M471B5173DB0-YK0 2X4GB
Storage – Transcend TS128GMSA370 SSD
OS – Windows 10 1809 X64
Benchmarking Software – ATTO 4.00.0f2, CrystalDiskMark 6.0.2, CrystalDiskInfo 8.0.0, ASSSD 2.0.6821.41776, h2testw 1.4
Setiap tes akan saya lakukan berulang sebanyak sepuluh kali (kecuali h2testw), dan akan saya ambil nilai performa rata-rata sebagai gambaran mengenai performa keseluruhan dari SSD ini.

V-GeN Fireball Packaging
V-GeN Fireball datang dengan kotak yang cukup informatif, tidak terkesan murahan seperti SSD merk lainnya yang terkadang hanya dibungkus dengan blister packaging. semua fitur dicantumkan untuk menarik pembeli. bagian belakang kotak memberikan berbagai informasi yang cukup berguna untuk calon pembeli dan SSD dilindungi oleh blister packaging yang menurut saya kurang aman dari guncangan saat dikirimkan. Tidak ada bonus penjualan seperti bracket atau software pendukung SSD, namun melihat harga yang ditawarkan rasanya saya tidak akan protes mengenai hal ini. mengenai spesifikasi lengkap produk dapat dilihat di sini

V-Gen Fireball Front

V-Gen Fireball Back
Desain yang digunakan memang biasa saja, tidak ada yang menarik. Desain keseluruhan terbuat dari plastik yang cukup tebal dan tidak terkesan ringkih, ada warna pemanis khas V-GeN sisi depan disertai dengan logo merk, sehingga memberi sedikit warna saat terpasang di PC yang memiliki jendela samping. Jujur, saya kurang suka dengan tema merk V-GeN yang mengusung kombinasi ungu dan kuning, namun itu masalah selera.

Silicon Motion Controller

Samsung eUFS NAND
V-GeN terkenal unggul dalam memilih Original Equipment Manufacturer (OEM) tetapi seiring berjalannya waktu kadang agak ngawur. Saya masih ingat beberapa tahun lalu V-GeN melakukan rebadging Samsung 830 dan menjualnya ke pasaran dengan harga jauh di bawah harga Samsung 830, namun seiring berjalannya waktu SSD tersebut berganti dengan SSD ber-controller Sandforce dan Async NAND Flash. Sejak saat itu saya berpaling dari V-GeN hingga sekarang saya bersua kembali untuk menulis review ini. Harga SSD V-GeN Fireball sekitar Rp. 310.000 untuk kapasitas 120GB, tentu, harga ini dapat bervariasi tergantung kurs dollar, tempat di mana anda membeli dan ketersediaan NAND flash di pasar global. SSD ini dipersenjatai oleh Controller Low-End milik Silicon Motion, Yakni SMI SM2258XT dan eUFS MLC NAND Flash KLUCG4J1CB-B0B1 dari Samsung. Di Indonesia sendiri V-GeN memiliki garansi tiga tahun dari distributor resminya.
Berikut ini adalah hasil tes yang saya dapatkan

CrystalDiskInfo

CrystalDiskMark

ATTO

ASSSD

H2TESTW
Silicon Motion SM2258XT sebenarnya adalah controller yang cukup baik untuk kelas low-end meskipun DRAM-less. sayangnya, saya masih bingung kenapa V-GeN memilih Samsung eUFS NAND yang meskipun menggunakan MLC tetapi sejatinya dipakai untuk storage ponsel (eUFS ini terkenal dipakai oleh Samsung Galaxy Note 7), sehingga menjadikan SSD ini memiliki kecepatan baca dan tulis tidak secepat performa NAND Flash yang memang khusus digunakan untuk SSD PC/Laptop. Selain itu, Controller ini sebenarnya memiliki sensor suhu, Sayangnya V-GeN sepertinya sengaja tidak memberi sensor suhu sehingga seperti apapun beban yang diberikan kepada SSD maka suhu akan selalu menunjukkan angka statis dan tidak ada kenaikan atau penurunan suhu. Karakteristik asli SSD ini akan muncul dan terlihat setelah disiksa sampai cache buffer habis. Kondisi ini dapat dilihat di hasil H2TESTW, namun saya rasa tidak ada pengguna awam yang bakal menyiksa SSD ini menggunakan H2TESTW karena menurut saya selain memakan waktu yang agak lama, membuat SSD penuh, juga dapat mengurangi usia SSD karena adanya baca-tulis SSD secara masif. Lebih lanjut, saya tidak bisa menggaransi apakah konfigurasi ini (Silicon Motion controller + Samsung eUFS NAND) akan selalu dipakai oleh SSD V-GeN mengingat V-GeN SSD sangat bergantung kepada OEM dan dapat mengubah sumber produk tanpa pemberitahuan kepada konsumen.
Setelah melihat berbagai hasil tes di atas saatnya kita tarik kesimpulan mengenai Review, Kelebihan dan Kelemahan V-GeN Fireball 120GB ini.
Kelebihan V-GeN Fireball 120GB ini adalah :
MLC NAND
Harga bersaing
Kualitas case bagus
Garansi 3 tahun
Kelemahan V-GeN Fireball 120GB ini adalah :
Performa tidak sebaik SSD lain di kelasnya
Suhu statis
Tidak ada software pendukung
Menggunakan eUFS NAND Flash yang peruntukannya sebagai storage ponsel
Demikian review sederhana yang bisa saya buat… jika anda ingin berbagi pengalaman, ingin bertanya atau sekedar sharing silahkan tinggalkan komentar, saya akan berusaha jawab semampu saya… 🙂
Terima kasih sudah mampir dan baca-baca di blog saya, Sadat Haybat Kannaby… dan semoga Review / Hands On Review V-GeN Fireball ini bermanfaat untuk kita semua, tekan like jika anda suka postingan di blog saya, klik iklan yang muncul karena semua yang ada di blog ini menggunakan finansial pribadi, dan sampai jumpa di tulisan-tulisan saya yang akan datang… 🙂
Mantab broo reviewnya berkelas
Thanks!
bang izin nanya.
utk istilah TBW/Tera Byte Written, itu kan satuan standar untuk ketahanan SSD, kalo ngeliat dari hardware nya di atas…
ukuran TBW ini mengacu pada NAND Flash nya saja, atau meliputi controller…
andaikan TBW hanya mengacu ke NAND Flash, maka antara kedua komponen ini bisa dibilang jika TBW besar, namun controller yang digunakan kurang bagus.. bisa jadi umur SSD nya pun bisa lebih cepat habis.. begitu tidak ya bang?
Nand flash saja. Mengenai controller dia bisa memperpendek TBW jika tidak teroptimalisasi dengan baik. Betul seperti itu. Selain TBW yang jadikan umur pendek ssd banyak faktornya, mulai dari kelistrikan, firmware, sampai kualitas nand yang jelek